🫎 Pendidikan Keluarga Disebut Juga Pendidikan

Pendidikankeluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga. Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak fondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Jadi pendidikan dalam keluarga adalah proses pembentukan mental dan tingkah laku seorang anak manusia secara berkesinambungan dalam unit terkecil di dalam masyarakat. Sejatinya, pendidikan dimulai dari dalam keluarga karena tidak ada orang yang tidak dilahirkan dalam keluarga. HarianHaluan - Bharada E telah tetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.Namun, Bharada E merasa banyak dipojokan dalam kasus tersebut, dan ia merasa sakit hati dianggap sebagai pembunuh Brigadir J. "Tersayat hatinya mendengar statemen-statemen seperti itu. Pembunuh. Pembunuh ya okelah kita terima kata pembunuh. Sebuahsituasi yang tak mudah bagi seluruh warga sekolah dan juga orang tua. Namun apalah daya, keselamatan nyawa tentu lebih utama. Hal ini merupakan bagian penting dari apa yang disebut sebagai pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga dan pendidikan formal di sekolah dalam sistem pendidikan kita selama ini seakan berjalan masing-masing Pendidikandalam keluarga berlangsung karena hukum kodrat. Secara kodrati orang tua wajib mendidik anak. Oleh karena itu orang tua disebut pendidikan alami atau pendidikan kodrat. Dina Haya Sufya 2. PENDAHULUAN Keluarga didefinisikan sebagai unit masyarakat terkecil yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Jauhsebelum ada lembaga pendidikan yang disebut sekolah, keluarga telah ada sebagai lembaga yang memainkan peran penting dalam pendidikan yakni sebagai peletak dasar. Dalam dan dari keluarga orang mempelajari banyak hal, dimulai dari bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menyatakan keinginan dan perasaan, menyampaikan pendapat, bertutur Secaraideal Ogburn dan Bekker (dalam Arifin, dkk. 1989:12) merinci ada tujuh fungsi keluarga, yaitu (1) tempat menghasilkan keturunan, (2) perlindungan daN pemeliharaan, (3) pelayanan dan pengolahan hasil produksi ekonomi, (4) sosialisasi, (5) rekreasi, (6) pendidikan untuk anak-anak, dan (7) tempat pemeliharaan kasih sayang. Kuncijawaban buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti kelas 9 halaman 22 23 soal pilihan ganda, Bab 1. Kamis, 4 Agustus 2022; Cari. Hari Akhir Disebut Juga dengan Hari Dalamal-Qur‟an juga dijumpai beberapa kata yang mengarah pada "keluarga". Ahlul bait disebut keluarga rumah tangga Rasulullah SAW (al-Ahzab: 33) Wilayah kecil adalah ahlul bait dan wilayah meluas bisa dilihat dalam alur pembagian harta waris. Keluarga perlu di jaga (At-tahrim: 6), . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang anak. Pendidikan anak bukan berarti dimulai saat anak dimasukan ke sekolah, akan tetapi dimulai sejak ia lahir. Dimana rumah adalah sebagai sekolah pertama bagi anak. Rumah adalah suatu bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu dalam kehidupan manusia. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga yaitu untuk tumbuh, berkembang, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan lebih dari itu rumah harus memberi ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan pada segala peristiwa kehidupannya. Dirumah terdapat anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dan harus dilakukan demi terwujudnya keluarga yang harmonis,, rumah tangga yang aman damai dan sejahtera. Pendidikan pertama dimulai dari keluarga, biasa disebut sebagai Pendidikan Informal yang mana pendidikan informal dilakukan seseorang dari lingkungan keluarganya sendiri maupun lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu sudah saatnya bagi masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka terhadap pendidikan anaknya. Bukan hanya rumah yang menjadi tempat perlindungan dari panas dan hujan saja tetapi rumah sebagai sekolah pertama bukan berarti rumah yang memiliki banyak peraturan dan mengikat secara formal, akan tetapi rumah yang memiliki rasa kedamaian dan banyak pengetahuan di dalamnya. Orang tua juga harus menempatkan diri mereka sebagai guru utama bagi anaknya. Bukan hanya sebagai seorang yang selalu memberi penilaian kepada anaknya terhadap segala hal. Akan tetapi menjadikan diri mereka sebagai panutan serta pembimbing yang baik bagi anaknya. Dan juga menjadikan diri mereka sebagai sahabat yang baik bagi anaknya. Yang mengetahui segala aktifitas serta perasaan yang sedang dialami anaknya. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya. Pertama, Memberi Teladan Bukan Sekadar Contoh. Jika menginginkan anaknya baik dan saleh, maka sudah seharusnya orang tua mencontohkan sikap terbaik di depan anak-anaknya, karena bagaimanapun sikap anak tidak akan jauh dari apa yang ia lihat dari lingkungan sekitarnya. Maka dalam hal ini orang tua tidak cukup hanya memberikan contoh tetapi ia harus menjadi teladan bagi anaknya. Memberi keteladanan berarti melakukan hal tersebut setiap waktu, bukan hanya memberitahu, mengajarkan dan memberinya contoh sampai bisa lantas dibiarkan. Learn to know, learn to do, learn to Membentuk Karakter Bertanggung Jawab dengan Penugasan. Sebagian orang tua mungkin menganggap kasihan dan tidak tega jika anaknya diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan akhirnya ia akan menjadi anak manja dan malas bekerja. Memberikan kasih sayang bukan hanya dengan memanjakan, memberinya tugas juga bagian dari kepedulian orang tua terhadap anaknya agar ia terbiasa bertanggung jawab atas segala hal. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua membiasakan memberi tugas ringan sebagai edukasi bagi anak. Contohnya, membiasakannya merapihkan mainan setelah Nasihat, Pelita dalam Gulita. Pemberian nasihat kepada anak baik secara langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan dalam proses pendidikan, Nasihat bisa dijadikan sebagai pengingat dan juga tuntunan hidup. Maka sudah seharusnya orang tua menasihati anak-anaknya tanpa bosan dan tanpa lelah. Keempat, Hadiah atas Keberhasilan dan Hukuman atas Kesalahan. Memberikan hadiah saat anak berhasil dan memberi hukuman ketika anak salah juga menjadi salah satu metode yang bisa diterapkan dalam mendidik anak. Hadiah tersebut bisa berupa pujian ataupun benda yang bermanfaat sesuai kebutuhan dan kesukaan anak. Adapun hukuman yang dimaksud adalah hukuman yang mendidik seperti memberi tugas, beban kerja, atau megurangi uang jajan. Kedua hal tersebut bisa memotivasi anak agar selalu berbuat baik dan juga berhati-hati dalam bertindak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa didalam proses mendidik anak keluarga merupakan elemen penting yang memiliki peran utama untuk kemajuan dan perkembangan kecerdasan anak. Baik dalam hal psikologi, spiritual dan intelektual. Maka maasing-masing anggota keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dan harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada, jika tugas dan tanggung jawab itu dijalankan dengan sebagai mana mestinya maka keluarga akan terbentuk keluarga yang harmonis sesuai dengan harapan baiti jannati rumahku surgaku.Dapat dikatakan juga pendidikan keluarga mempunyai arti penting sebagai wadah antara individu dan kelompok yang menjadi tempat pertama dan utama untuk anak bersosialisasi. Ibu, ayah, saudara adalah orang yang pertama bagi anak untuk mengadakan kontak dan tempat pembelajaran. Sedangkan Pendidikan utama yang paling penting diajarkan dalam keluarga adalah Pendidikan karakter, dan karakter Karakter kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan yang terbentuk semasa kanak-kanak dan remaja kerap bertahan hingga dewasa. Orang tua dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan anak mereka, dalam hal yang baik maupun yang dapat disimpulkan bahwa sebagai institusi pertama tempat berlangsungnya proses Pendidikan anak, maka orang tua sebagai penanggung jawab Pendidikan keluarga harus benar-benar dapat menyikapi kenyatan ini dengan benar dan mengkondisikan lingkungan keluarga dengan suasana Pendidikan. Pengkondisian ini dilaksanakan melalui pengajaran, pembiasaan, keteladanan yang bertujuan untuk membentuk Pendidikan utama yaitu Pendidikan karakter. Dengan adanya pengkondisian ini diharapkan anak-anak tumbuh dan berkembang sebagai manusia-manusia yang beradab, berpendidikan, dan berkarakter. InsyaaAllah dapat berguna bagi dirinya sendiri, agama, keluarga, dan masyarakat. Sehingga akan menjadi generasi yang berakhlaqul karimah. Lihat Humaniora Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lina HandayaniMahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara Pendidikan keluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga. Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak fondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Pendidik perlu bertindak secara hati-hati pada pendidikan pertama ini. Kalau tidak, bisa memberikan dampak yang kurang baik pada perkembangan-perkembangan sifat pekanya perkembangan-perkembangan pada awal ini membuat pendidikan ini dikatakan sebagai pendidikan yang utama. Kepekaan perkembangan-perkembangan awal ini tidak hanya menyangkut psikologi, tetapi juga fisiologi. Dengan kata lain pertumbuhan jasmani pada fase-fase awal ini juga sangat peka. Memang pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak-anak berkaitan satu dengan yang lain. Kalau dalam kedokteran ada dalil yang mengatakan kualitas makanan yang diberikan kepada anak balita akan menentukan kualitas kecerdasan atau kemampuan mereka kelak, maka dalam pendidikan ada konsep yang mengatakan bagaimana perlakuan terhadap anak 4 tahun ke bawah seperti itulah jadinya anak itu setelah dewasa. Dari dalil itu muncul himbauan agar keluarga member makanan bergizi kepada anak balita agar otaknya tumbuh dengan sempurna. Begitu pula konsep di atas membuat para orang tua memperlakukan anak-anak kecil itu dengan baik, penuh kasih saying agar anak itu menjadi orang yang berguna kelak. Namun informasi yang diterima oleh orang tua berat sebelah. Informasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada balita lebih banyak diterima dibandingkan dengan informasi tentang pentingnya memperlakukan anak-anak dengan baik. Buktinya kini semakin banyak anak sehat dan cerdas, tetapi masih banyak sekali anak-anak nakal yang membuat berbagai kerusuhan. Kenakalan ini sebagian besar disebabkan oleh perlakuan lingkungan yang tidak benar, antara lain terlalu keras atau disiplin kaku, kurang diperhatikan, kurang kasih sayang, terlalu diberi kebebasan, dan di atas tampaknya bertalian dengan kurang intensifnya pengembangan pendidikan keluarga itu sendiri. Pendidikan keluarga, memang belum ditangani seperti pada pendidikan jalur sekolah. Sehingga masuk akal kalau sebagian besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan benar. Walaupun isi pendidikan itu sebagian besar ditekankan pada pengembangan afeksi, seperti kerajinan, kejujuran, kesetiaan, toleransi, disiplin, gotong royong, keimanan, ketakwaan, menghormati orang tua, bisa berterima kasih, suka menolong, dan sebagainya. 1 2 3 Lihat Humaniora Selengkapnya

pendidikan keluarga disebut juga pendidikan