🎏 Permusuhan Yang Melibatkan Kaum Padri Dengan Kaum Adat Disebabkan Oleh

Padatanggal 29 Oktober 1825, Belanda berhasil mengadakan perjanjian damai dengan kaum Padri yang terkenal dengan Perjanjian Padang. Isi perjanjian tersebut adalah "Kedua belah pihak sepakat mengadakan gencatan senjata." Setelah perjanjian itu, selama 4 tahun tanah Minangkabau aman, tidak ada peperangan antara kaum Padri dengan Belanda. Namun setelah Perang Diponegoro usai tahun (1830), kertas perjanjian gencatan senjata itu lagnsung disobek, maka terjadilah Perang Padri babak yang kedua. Pada tahun 1837 pemimpin Perang Paderi yang berani, Tuanku Imam Bonjol akhirnya menyerahkan diri. Maka itu menjadi akhir dari Perang Padri. Indeks Artikel. klik masing masing link berusahamencari penyelesaian dengan dibantu oleh pihak lain. Perang Paderi di Sumatra barat pada awalnya hanya merupakan tertentangan antara kaum Paderi ( ulama) melawan kaum adat, tetapi kemudian berubah menjadi perlawanan rakyat Sumatra barat melawan Belanda. Perang Padri yang teradi tahun 1803 sampai 1838 merupakan perlawanan rakyat Tidakadanya kesepakatan dari Kaum Adat yang, padahal, telah memeluk Islam untuk meninggalkan kebiasaan tersebut. memicu kemarahan Kaum Padri, sehingga pecahlah peperangan pada tahun 1803. Pada tanggal 21 Februari 1821, kaum Adat kemudian bekerja sama dengan pemerintahan Hindia Belanda berperang melawan kaum Padri. Laemlinyang kemudian gugur pada bulan desember sehingga pergerakan Belanda kembali terhenti. 2. Periode Kedua (1825-1830) Meletusnya Perang Jawa pada tahun 1825 membuat Belanda harus memikirkan ulang berlarut-larutnya perang Padri. Kolonel Stuers berhasil membuat kontak dengan kaum Padri yang dipimpin oleh Tuanku Keramat. Pembahasan Tuanku Imam Bonjol memiliki nama asli Peto Syarif dan merupakan pemimpin dalam Perang Padri. Perang Padri berlangsung pada tahun 1816-1837. Perang Padri terjadi di Sumatra Barat yang bermula dari konflik internal masyarakat Minangkabau. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan prinsip mengenai agama antara kaum Padri dan kaum Adat. 5Sejarah Kerajaan Pagaruyung. 5.1 Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. 5.2 Puncak Kejayaan Kerajaan Pagaruyung. 5.3 Pengaruh Hindu-Buddha. 5.4 Berubah Bercorak Islam. 5.5 Hubungan dengan Belanda dan Inggris. 5.6 Perang Padri dan Cikal Bakal Kemunduran. 6 Peninggalan Kerajaan Pagaruyung. 6.1 Istana Pagaruyung. PerangPadri selama masa gencatan senjata dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Ia mencoba membujuk kaum Adat untuk bersatu karena merasa lawan sebenarnya adalah pasukan Belanda. Akhirnya terjadi kesepakatan dan perdamaian yang mempersatukan kaum Padri dan kaum Adat untuk bersama melawan Belanda. PerangPadri adalah perang saudara yang terjadi akibat pertikaian antara dua kaum yaitu kaum Padri dan kaum Adat. Perang ini terjadi di Minangkabau, tepatnya di Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat. Pertikaian ini berawal dari berpulangnya Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang seusai menjalankan ibadah haji. .

permusuhan yang melibatkan kaum padri dengan kaum adat disebabkan oleh