🏐 Laporan Biaya Produksi 2 Departemen
Contohbiaya produksinya yaitu ban dalam motor tersebut. Pada contoh soal biaya produksi yaitu perusahaan Anda memproduksi motor, maka Anda memproduksi biaya sebesar Rp2.000.000 ban motor dan Rp500.000 untuk suku cadang motor selama sebulan. Sehingga total biaya bahan langsungnya sebesar Rp2.500.000. 2.
Bahanbaku yang digunakan Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead produksi Total biaya produksi. 1 Biaya bahan penolong 500kg 40 x 200kg 580kg Rp 37700- Rp 65- Biaya tenaga kerja 500kg 70 x 200kg 640kg Rp 33600- Rp 5250 Biaya overhead 500kg 70 x 200kg 640kg Rp 40000- Rp 6250 Rp111300- Rp180- PT Eliona Sari Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 977 Data Produksi.
Berbagaidepartemen seperti akuntansi biaya, akuntansi manajerial, dan banyak departemen lainnya pada dasarnya mengeluarkan data yang diperlukan dalam laporan tahunan atau bulanan atau triwulanan. Laporan-laporan ini pada dasarnya membantu perusahaan, atau bisnis membuat keputusan penting yang akan mempengaruhi kemakmuran dan masa depannya.
MetodeHarga Pokok Proses - Produk diolah di 1 Departemen. Berikut ini adalah informasi biaya (bulan pertama operasi perusahaan) yang berkaitan dengan produksi bulan Maret 2011 PT. (400 x 90%) = 960 e.u Biaya Konversi 600 + (400 x 75%) = 900 e.u PT. Kencana Laporan Biaya Produksi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2011 Data Produksi
Berdasarkaninformasi dalam laporan biaya produksi Departemen A tersebut, biaya produksi yang terjadi dalam Departemen A dalam bulan Januari 2008 dicatat dengan jurnal berikut ini: Dari contoh tersebut di atas 30.000 kg produk selesai yang diterima oleh Departemen B dari Departemen A, telah membawa total biaya produksi dari Departemen A sebesar
Ketikadepartemen pendukung dibentuk kemampuan mengirimnya dirancang untuk melayani kebutuhan jangka panjang departemen produksi. 30000000- bahan baku Rp. 1 Biaya bahan penolong 500kg 40 x 200kg 580kg Rp 37700- Rp 65- Biaya tenaga kerja 500kg 70 x 200kg 640kg Rp 33600- Rp 5250 Biaya overhead 500kg 70 x 200kg 640kg Rp 40000- Rp 6250 Rp111300
TranslatePDF. Dade Nurdiniah, SE, M .Ak. LAPORAN KOS PRODUKSI - Lanjutan ( METODE HARGA POKOK PROSES ) PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses awal periode ini
Ciriciri dari kalkulasi biaya proses adalah : 1. Biaya dibebankan ke perkiraaan barang dalam proses pada setiap departemen 2. Laporan biaya produksi digunakan untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan dan menghitung biaya per unit dan biaya total. Biaya per unit diperoleh dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan ke suatu departemen dengan jumlah
Akibat dari adanya produk hilang di awal proses ini menyebabkan b iaya produk per unit mengalami peningkatan dan dip erlukan penyesuaian terhadap biaya produk per unit yang diterima oleh departemen selanjutnya. Biaya produksi terdiri dari tiga unsur biaya, yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
. Slides 14 Download presentation METODE HARGA POKOK PROSES MELALUI DUA DEPARTEMEN PRODUKSI Melalui Lebih dari Satu Departemen Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama Contoh PT Beruang Madu memeliki 2 departemen produksi, departemen A dan departemen B untuk menghasilkan produknya. Dimasukkan dalam proses Produk selesai yg di tf ke dep B Produk selesai yg di tf ke gudang Produk dalam proses khir bulan Biaya yg dikeluarkan bulan Januari 2014 biaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja biaya overhead pabrik Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir Biaya bahan baku Biaya konversi Dep A 35. 000 kg 30. 000 kg Dep B 5. 000 kg 24. 000 kg 6. 000 kg Rp 70. 000 Rp 155. 000 Rp 248. 000 Rp 270. 000 Rp 405. 000 100% 20% 50% - Perhitungan Harga Pokok Produksi per satuan Departemen A Unsur biaya produksi bahan baku Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi/kg 70. 000 30. 000+5000 x 100%=35. 000 Rp 2 tenaga kerja 155. 000 30. 000+5000 x 20%=31. 000 Rp 5 overhead pabrik 248. 000 30. 000+5000 x 20%=31. 000 Rp 8 Total Rp 473. 000 Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke dep B 30. 000 kg x Rp 15 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir BBB 100% x 5000 x Rp 2 Rp 10. 000 BTK 20% x 5000 x Rp 5. 000 BOP 20% x 5000 x. Rp 8. 000 Jumlah biaya produksi departemen A bulan Januari 2014 473. 000 Rp 15 Rp 450. 000 Rp 23. 000 Rp Jurnal pencatatan biaya produksi departemen A Ø Mencatat biaya bahan baku BDP – BBB Dep A Rp 70. 000 persediaan BB Ø Ø Mencatat biaya tenaga kerja BDP – BTK Dep A Gaji dan Upah Rp 155. 000 Mencatat biaya overhead pabrik BDP – BOP Dep A Rp 248. 000 Berbagai Rekening di kredit Rp 70. 000 Rp 155. 000 Rp 248. 000 Ø Mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke dep B BDP – BBB Dep B Rp 450. 000 BDP – BBB Dep A Rp 60. 000 BDP – BTK Dep A Rp 150. 000 BDP – BOP Dep A Rp 240. 000 Mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yg diolah dalam dep A persediaan BDP Dep A Rp 23. 000 BDP – BBB Dep A Rp 10. 000 BDP – BTK Dep A Rp 5. 000 BDP – BOP Dep A Rp 8. 000 PT Beruang Madu Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 2014 Data Biaya Produksi Dimasukkan dalam proses Produk jadi yg ditransfer ke gudang Produk dalam proses akhir Jumlah produk yang dihasikan Biaya yg dibebankan Departemen A bulan Januari 2014 Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Jumlah 35. 000 kg 30. 000 kg 5. 000 kg 35. 000 kg Total Rp 70. 000 Rp 155. 000 Rp 248. 000 Rp 473. 000 Per Kg Rp 2 Rp 5 Rp 8 Rp 15 Perhitungan Biaya Harga pokok produk jadi yg ditransfer ke Dep B Rp 450. 000 30. 000 kg x Rp 15 Harga Pokok persediaan produk dalam proses akhir Biaya Bahan Baku Rp 10. 000 Biaya Tenaga Kerja Rp 5. 000 Biaya Overhead Pabrik Rp 8, 000 Rp 23, 000 Jumlah biaya produksi yg dibebankan Dep A Rp 473. 000 Perhitungan biaya produksi per satuan yang ditambahkan Dalam Departemen B Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi/ kg Tenaga kerja 270. 000 24. 000 + 6000 x 50%= 27. 000 10 Overhead pabrik 405. 000 24. 000 + 6000 x 50%= 27. 000 15 Total 675. 000 Rp 25 Harga pokok produk selesai yg ditransfer Departemen B ke Gudang Harga pokok dari Dep A 24. 000 x Rp 15 Rp 360. 000 Biaya yang ditambahkan oleh Dep B 24. 000 x Rp 25 Rp 600. 000 Total harga pokok produk jadi yang ditransfer Departemen B ke Gudang 24. 000 x Rp 40 Rp 960. 000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok dari Dep A 6000 x Rp 15 Rp 90. 000 Biaya yg ditambahkan oleh Dep B Biaya Tenaga Kerja 50% x 6000 x 10 Rp 30. 000 Biaya Overhead Pabrik 50% x 6000 x 15 Rp 45. 000 Rp 75. 000 Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep B Rp 165. 000 Jumlah biaya produksi kumulatif Dep B bulan Januari Rp 1. 125. 000 Jurnal Ø Mencatat penerimaan produk dari Dep A BDP – BBB Dep B Rp 450. 000 BDP – BBB Dep A BDP – BTK Dep A BDP – BOP Dep A Ø Ø Mencatat biaya tenaga kerja BDP – BTK Dep B Gaji dan Upah Rp 270. 000 Mencatat Biaya overhead pabrik BDP – BOP Dep B Rp 405. 000 Berbagai rekening yg di kredit Rp 60. 000 Rp 150. 000 Rp 240. 000 Rp 270. 000 Rp 405. 000 Ø Ø Mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer gudang persediaan produk jadi Rp 960. 000 BDP – BBB Dep B BDP - BTK Dep B BDP – BOP Dep B oleh Dep B ke Rp 360. 000 Rp 240. 000 Rp 360. 000 Mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yg belum selesai diolah dalam Dep B Persediaan BDP Dep B Rp 165. 000 BDP – BBB Dep B Rp 90. 000 BDP – BTK Dep B Rp 30. 000 BDP – BOP Dep B Rp 45. 000 PT Beruang Madu Laporan Biaya Produksi. Departemen B Bulan Januari 2014 Data produksi Diterima dari departemen A 30. 000 kg Produk jadi ditransfer ke gudang 24. 000 kg Produk dalam proses akhir 6. 000 kg Jumlah produk yang dihasilkan 30. 000 kg Biaya kumulatif yang dibebankan departemen B dalam bulan Januari 2014 Total per. Kg Harga pokok dari Dep A Rp 450. 000 Rp 15 Biaya yang ditambahkan Dep B Biaya Tenaga Kerja Rp 270. 000 Rp 10 Biaya Overhead Pabrik Rp 405. 000 Rp 15 Jumlah biaya yg ditambahkan Dep. B Rp 675. 000 Rp 25 Total biaya kumulatif Dep B Rp 1. 125. 000 Rp 40 Perhitungan biaya Harga pokok produk jadi yg ditransfer ke gudang Rp 960. 000 24. 000 kg x Rp 40 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok dari Dep A 6000 x Rp 15 Rp 90. 000 biaya yg ditambahkan Dep B Biaya Tenaga Kerja Rp 30. 000 Biaya Overhead Pabrik Rp 45. 000 Rp 165. 000 Jumlah biaya produksi kumulatif yg dibebankan Dep B bulan Januari 2014 Rp 1. 125. 000 Latihan! 1. Jumlah yg dimasukkan dalam proses sebanyak 20. 000 unit, Produk jadi 15. 000 unit, persediaan produk dalam proses 5. 000 unit tingkat penyelesaian BBB 100%, BTK 75%, BOP 80%. Hitung Ekuivalensi untuk tiap unsur biaya produksi!
Sunday, March 7, 2021 Edit Contoh soal perhitungan biaya produksi 2 departemen menjadikan perusahaan manufaktur dapat mengalokasikan beban produksi ke beberapa departemen. Setiap departemen perusahaan manufaktur memerlukan biaya operasional agar dapat menyelesaikan pekerjaan proses produksi produk perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan dapat dilakukan agar perusahaan dagang dan manufaktur memperoleh keuntungan di tahun berjalan. Produk proses adalah produk yang dibuat perusahaan setiap periodenya walaupun tidak terdapat pesanan karena kesamaan produk yang laporan harga pokok produksi untuk perusahaan manufaktur dengan 2 departemen atau lebih dapat dilakukan dengan mempertimbangkan total biaya per unit setiap akhir periodenya. Laporan biaya pokok produksi departemen adalah informasi yang dikumpulkan dan diikhtisarkan guna mempertanggungjawabkan biaya yang Proses ProduksiAliran proses produksi terdiri dari aliran produk berurutan, aliran produk selektif dan aliran produk paralel. Process costing akan melakukan produksi barang secara homogen dan sesuai standar perusahaan. Aliran proses produksi berlangsung dari departemen satu ke departemen produk secara berurutan akan memerlukan biaya tambahan seperti biaya tenaga kerja dan biaya bahan penolong. Setiap penambahan bahan langsung dan biaya konversi akan dialokasikan per departemen. Produk jadi akan diserahkan ke pelanggan setelah perusahaan memperoleh produk paralel adalah bagian-bagian tertentu akan dilakukan secara simultan dan diakhir proses digabungkan ke salah satu departemen untuk dilakukannya proses final. Unit ekuivalen akan dijadikan patokan dalam perhitungan pembebanan biaya pada akhir periode akuntansi Juga Cara Hapus Akun Myob Yang Tidak Bisa DihapusLaporan Biaya Pokok Produksi Metode Fifo dan AverageLaporan biaya pokok produksi metode fifo dan average akan mengalokasikan beban sesuai prioritas perusahaan. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses menjadi sarana menyajikan biaya per unit produk yang berhasil di buat oleh 2 departemen atau lebih dalam proses produksi barang biaya pokok produksi adalah informasi tentang departemen dalam satu periode yang berisikan analisis biaya yang telah dipergunakannya. Laporan biaya produksi terdiri dari skedul produksi, pembebanan biaya dan pertanggungjawaban biaya selama satu periode laporan biaya pokok produksi akan menghitung sejumlah biaya yang menjadi tanggungjawab departemen perusahaan manufaktur. Contoh perusahaan yang menggunakan job order costing dan process costing adalah perusahaan manufaktur yang memproses bahan Juga Contoh Soal Rekonsiliasi Bank 2 dan 4 KolomPenyusunan Laporan Biaya Produksi Perusahaan ManufakturContoh soal perhitungan biaya produksi 2 departemen atau lebih dapat mengakibatkan tambahan biaya ketika barang ditransfer ke departemen selanjutnya. Setiap penambahan bahan di departemen selanjutnya tidak akan mempengaruhi biaya per unit barang karena telah menjadi dasar laporan biaya soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses terjadi pada PT Masraffi yang mempublikasikan laporan biaya produksi antar departemen. Proses produksi dilakukan secara paralel karena kemudahan dalam proses pembebanan biaya. Adapun laporan penggunaan biaya produksi sebagai berikutKeteranganDepartemen AwalProduk dalam Proses Awal- Departemen Produksi2415 UnitBB 100%, BK 70%- Departemen Pengemasan BB 100%, BK 80%Produk Masuk Proses dalam Periode Berjalan- Departemen Produksi3200 Unit- Departmen PengemasanProduk dalam Proses Akhir- Departemen Produksi1000 UnitBB 100%, BK 60%- Departemen PengemasanBB 100%, BK 60%Biaya ProduksiProduk dalam Proses Awal- Dari departemen produksi- Biaya Bahan Rp - Biaya tenaga kerja Rp - Biaya Overhead Pabrik Rp Periode Berjalan- Biaya Bahan Rp - Biaya tenaga kerja Rp - Biaya Overhead Pabrik Rp Unit ekuivalen adalah jumlah produk yang berhasil dibuat oleh departemen selama satu peride. Cara menghitung unit ekuivalen adalah penjumlahan produk jadi dan persentase produk dalam proses pada departemen tersebut. Contoh perhitungan unit ekuivalen yang dilakukan pada perusahaan adalahDepartemen AwalPresentasePresentase PDPUnit PDPUnit DitransferUnit Ekuivalen- Biaya Bahan100,00%1000 Unit29000 Unit30000 Unit- Biaya Tenaga Kerja60,00%600 Unit29000 Unit29600 Unit- Biaya Overhead Pabrik60,00%600 Unit29000 Unit29600 UnitLaporan biaya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diberikan setiap bulannya. Laporan biaya produksi memuat informasi tentang skedul kuantitas produksi, pembebanan biaya dan pertanggungjawaban biaya setiap periodenya. Adapun laporan biaya produksi perusahaan sebagai berikutBaca Juga Bedanya Process Costing dan Job Order CostingDemikian contoh soal perhitungan biaya produksi 2 departemen atau lebih semoga dapat membantu alokasi biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku yang digunakan untuk setiap periode. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan akan mempertanggungjawabkan penggunaan dana perusahaan
Download Free DOCXDownload Free PDFSOAL AKUNTANSI BIAYA UNTUK 2 DEPARTEMENSOAL AKUNTANSI BIAYA UNTUK 2 DEPARTEMENSOAL AKUNTANSI BIAYA UNTUK 2 DEPARTEMENSOAL AKUNTANSI BIAYA UNTUK 2 DEPARTEMENFathul Jannah
laporan biaya produksi 2 departemen